Anak indigo adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang
diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu semu yang didasarkan pada gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an. Konsep ini mulai terkenal
setelah diterbitkannya beberapa buku pada akhir tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa
film satu dasawarsa kemudian. Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam:
dari yang meyakini bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan mempunyai
kemampuan paranormal seperti telepati) hingga yang menyebut anak indigo sebagai orang yang
lebih empatikdan kreatif.
Meskipun tidak ada satu bukti penelitian pun yang membuktikan keberadaan
anak indigo atau sifat mereka, fenomena ini menarik perhatian orang tua yang
anaknya didiagnosis mengalami kesulitan
belajar atau yang ingin anaknya spesial. Kaumskeptik memandangnya sebagai cara orang tua menghindari
penanganan pediatrik atau diagnosis psikiatrik yang tepat. Daftar sifat yang
dimiliki anak indigo juga dikritik karena terlalu umum sehingga dapat
diterapkan untuk hampir semua orang (efek Forer).
Fenomena indigo dituduh pula sebagai alat untuk menambang uang dari orang tua
yang mudah ditipu.
Asal usul
Konsep anak indigo pertama kali dikemukakan oleh cenayang
Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Pada tahun 1982, Tappe menerbitkan buku Understanding Your Life Through
Color (Memahami Hidup Anda
Melalui Warna)yang menjelaskan bahwa semenjak pertengahan tahun 1960-an, ia
mulai menyadari bahwa ada banyak anak yang lahir dengan aura "indigo" (dalam publikasi lain Tappe
juga mengatakan bahwa warna indigo atau nila berasal dari "warna
kehidupan" anak yang ia dapatkan melalui sinestesia). Gagasan ini kemudian
dipopulerkan oleh buku yang berjudul The
Indigo Children: The New Kids Have Arrived (Anak Indigo: Anak-anak Baru Telah
Tiba) pada tahun 1998. Buku ini ditulis oleh Lee Carroll dan
Jan Tober.
Pada tahun 2002, konferensi internasional untuk anak
indigo yang dihadiri oleh kurang lebih 600 orang diadakan di Hawaii. Konferensi pada tahun-tahun
berikutnya diadakan di Florida dan Oregon. Beberapa film bertajuk indigo
juga telah dibuat, seperti Indigo pada tahun 2003 yang disutradarai oleh James Twyman Film mengenai indigo juga dirilis di Rusia pada
tahun 2008.
Dalam sebuah artikel di Nova Religio pada tahun 2009, Sarah W. Whedon pada
tahun 2009 mengusulkan bahwa konstruksi sosial anak indigo merupakan tanggapan
terhadap "krisis anak-anak Amerika" yang tampak dalam bentuk
peningkatan kekerasan anak-anak dan diagnosis attention deficit disorder dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Whedon meyakini bahwa orang
tua melabeli anak mereka sebagai "indigo" sebagai penjelasan
alternatif bagi ADD dan ADHD anak mereka.
Karakteristik
Beberapa ciri anak indigo adalah:
·
Empatik, penuh rasa ingin tahu,
berkeinginan kuat, independen, dan sering dianggap aneh oleh teman dan keluarga
·
Mengenal dirinya
dan memiliki tujuan yang jelas
·
Memiliki
spiritualitas di bawah sadar yang kuat semenjak kecil
·
Meyakini bahwa
dirinya layak untuk berada di dunia.
Beberapa ciri lain adalah:
·
Sering menolak
mengikuti aturan atau petunjuk.
Menurut Tober dan Carroll, anak indigo mungkin tidak
memiliki performa yang baik di sekolah karena menolak mengikuti aturan, lebih
pintar (atau lebih matang secara spiritual) dari guru mereka, dan kurang tanggap
terhadap disiplin yang didasarkan pada rasa bersalah, takut atau manipulasi